Cinta dari Masa Depan

Harta Turun Temurun Keluargamu Sangat Luar Biasa 



Harta Turun Temurun Keluargamu Sangat Luar Biasa 

0"Kak, apa yang bisa aku lakukan untukmu?" Suara Shi Ran langsung terdengar dari seberang panggilan telepon.      

Shi Beiyu mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah, "Tolong carikan seorang paranormal yang bisa diandalkan dan segera bawa kemari. Jangan biarkan orang lain tahu!"      

Shi Ran menggelengkan kepala ketika mendengar itu, dia bahkan hampir mengira telinganya salah mendengar, "Kak… kamu ingin aku…. mencari paranormal?"      

"Aku benar-benar membutuhkan orang yang bisa berkomunikasi dengan arwah! Aku tidak sedang main-main!"     

Shi Ran semakin terkejut. Shi Beiyu tidak pernah percaya dengan hal-hal aneh seperti itu, apalagi dengan paranormal ataupun arwah yang saat ini dia katakan, tapi kenapa sekarang tiba-tiba Shi Beiyu menyuruhnya untuk mencari….     

Shi Ran terdiam untuk berpikir sejenak, tiba-tiba matanya membelalak terkejut-      

"Kak, hari ini adalah hari peringatan kematian paman. Dia-dia tidak kembali untuk mencarimu, 'kan?"      

Shi Beiyu mengernyit, "Omong kosong apa yang kamu katakan? Aku menyuruhmu segera mencari orang itu untukku!"      

"Ya! Ya! Aku mengerti."      

Shi Beiyu menutup panggilan itu lalu menatap Mu Siyin yang tertidur dengan lelap. Kerutan di dahinya penuh dengan kekhawatiran. Dia baru saja memukul tengkuk gadis itu dan tidak terdampak sama sekali, tapi ketika Zhong Bo membuka pintu untuk masuk, Mu Siyin langsung pingsan.      

Dan lagi, tadi Mu Siyin seperti berteriak ketakutan, apa karena… ada sesuatu yang dia takuti dari Zhong Bo?      

Saat ini ada begitu banyak keraguan dan misteri di dalam benaknya. Tragedi kecelakaan mobil itu terjadi dua belas tahun yang lalu, sudah sangat lama, tapi kenapa Mu Siyun tiba-tiba muncul di tubuh Mu Siyin?      

Suara Zhong Bo tiba-tiba kembali terdengar ketika Shi Beiyu sedang memikirkan segala kemungkinan, "Xiao Beibei~ Apa yang sebenarnya terjadi padamu dan Xiao Siyin? Kalian sudah lama di dalam, kenapa masih belum keluar?" Zhong Bo merasa curiga, kenapa memanggil dua orang itu untuk makan malam saja begitu sulit?      

Shi Beiyu segera tersadar dan berdiri untuk keluar, "Zhong Bo, Siyin tidak ingin makan. Bersihkan saja semua makanannya."      

Zhong Bo langsung merasa keberatan, "Bagaimana aku bisa melakukan itu? Dia sedang sakit, jika dia tidak makan dan hanya minum obat saja, itu tidak akan bagus untuk tubuhnya."      

"Tapi dia benar-benar tidak ingin makan, kamu bersihkan saja makanannya."      

"Kamu… kamu bagaimana denganmu, kamu harus makan juga, kamu sudah lelah seharian, 'kan?"      

"Aku juga tidak ingin makan." Shi Beiyu memang sedang dalam suasana hati buruk untuk makan saat ini.      

"Mana boleh seperti itu?" Kerutan di wajah Zhong Bo semakin dalam.      

Shi Beiyu tidak menjawab pertanyaannya dan balik bertanya, "Zhong Bo, apa kamu memakai barang berharga?"      

Zhong Bo mengerutkan kening mendengar pertanyaan itu, "Apa yang kamu inginkan? Jangan main-main dengan barang ini!"      

Shi Beiyu tidak berdaya, "Aku tidak ingin main-main dengan barang berharga milikmu, aku hanya ingin meminjamnya."      

Zhong Bo pun berkata dengan angkuh, "Aku ingin melihat hadiah yang kamu berikan pada Xiao Siyin hari ini, tapi kamu tidak mengizinkannya. Sekarang kamu ingin melihat barang berharga milikku, aku juga tidak akan mengijinkan kamu melihatnya!"      

"Sekarang biarkan aku melihatnya, besok aku akan mengijinkanmu untuk melihat hadiah itu."      

"Benarkah?" Tanya Zhong Bo dengan bersemangat.     

"Ya."      

Zhong Bo segera memasukkan tangan ke balik baju untuk mengeluarkan batu giok yang tergantung di lehernya, "Lihatlah betapa bening dan cerahnya giok ini? Lihatlah betapa jelas dan indah garis-garisnya, apa kamu tahu berapa lama umurnya? Ini adalah harta turun temurun dari keluargaku, aku memberitahumu~"      

Shi Beiyu menatap pola yang ada pada batu giok itu dan mengerutkan kening, "Apa itu… Dewi Kwan Im?"      

Zhong Bo menatap Shi Beiyu dengan tangan yang terlipat, "Dewi Welas Asih Kwan Im, yang telah membuka cahaya dan bisa menjadi sebuah kepercayaan."      

Shi Beiyu memahami dengan jelas bahwa Mu Siyun baru saja ketakutan karena kalung Dewi Kwan Im yang dipakai oleh Zhong Bo, "Zhong Bo, harta turun temurun keluargamu sangat luar biasa."      

Zhong Bo mendengus, "Jangan bermain-main dengan barang berhargaku!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.